+62 85799195007 info@sidasari.desa.id

      Upacara Perkawinan Adat Jawa

      Pengantar

      Perkawinan adat Jawa adalah sebuah acara sakral yang sudah dilakukan oleh masyarakat Jawa sejak zaman dahulu. upacara perkawinan ini sarat dengan berbagai makna dan filosofi yang menggambarkan kehidupan pernikahan dalam budaya Jawa. Dalam upacara ini, para pengantin akan melalui serangkaian ritual yang mengikuti adat dan tradisi yang telah diturunkan secara turun temurun.

      Perkawinan Adat Jawa menjadi salah satu ritus yang paling penting bagi masyarakat Jawa, karena perkawinan dianggap sebagai peristiwa yang sangat berarti dalam kehidupan manusia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek dari Perkawinan Adat Jawa dan memahami makna dan signifikansinya dalam budaya Jawa.

      Penyelenggaraan Perkawinan Adat Jawa

      Perkawinan Adat Jawa biasanya dilakukan di rumah pengantin perempuan atau di pendopo desa. Seorang pemangku adat, yang biasanya merupakan tokoh agama atau sesepuh di desa, akan memimpin upacara ini. Sebelum acara dimulai, ada beberapa langkah persiapan yang dilakukan oleh keluarga pengantin, seperti menyiapkan berbagai perlengkapan adat, mengadakan pertemuan dengan keluarga pengantin pria, dan menyelenggarakan acara adat lainnya.

      Upacara perkawinan adat Jawa terdiri dari beberapa tahapan, yang akan kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini. Setiap tahapan memiliki makna dan simbolisme yang berbeda, dan semuanya berkontribusi untuk menciptakan kesakralan dan arti dalam perkawinan Jawa. Mari kita mulai dengan tahapan pertama, yaitu Ngunduh Mantu.

      Ngunduh Mantu: Menerima Calon Pengantin

      Tahapan pertama dalam Perkawinan Adat Jawa adalah Ngunduh Mantu, yang merupakan acara menerima calon pengantin pria oleh keluarga pengantin perempuan. Dalam acara ini, keluarga pengantin pria datang ke rumah pengantin perempuan untuk menyampaikan niat baik dan keseriusan mereka dalam menjalani pernikahan. Ngunduh Mantu juga menjadi momen pertama bagi kedua keluarga untuk saling berkenalan dan menjalin hubungan yang baik.

      Ngunduh Mantu dilakukan dengan cara menggelar acara makan bersama, yang disebut dengan tumpengan. Tumpengan adalah makanan yang disajikan dalam jumlah banyak dan dihiasi dengan berbagai hiasan tradisional, seperti janur, bunga, dan daun pisang. Melalui acara ini, kedua belah keluarga berharap agar pernikahan ini mendapatkan berkah dan kesuksesan.

      Setelah Ngunduh Mantu selesai, langkah selanjutnya adalah melangsungkan acara Siraman untuk kedua mempelai.

      Siraman: Proses Pembersihan Spiritual

      Siraman merupakan salah satu tahapan penting dalam Perkawinan Adat Jawa, karena dalam acara ini kedua mempelai akan dilakukan proses pembersihan spiritual. Siraman biasanya dilakukan di pagi hari, sebelum upacara pernikahan dimulai. Air yang digunakan dalam siraman ini berasal dari air kelapa yang sudah dibersihkan dan diberkati oleh sesepuh adat.

      Pada saat siraman, kedua mempelai berdiri berhadapan dan air kelapa akan disiramkan ke kepala, tubuh, dan kaki mereka. Hal ini dilakukan dalam rangka membersihkan diri dan membuang segala macam keburukan yang mungkin terdapat dalam diri seseorang. Siraman juga merupakan simbol dari kesucian dan kesucian yang harus dijaga dalam pernikahan.

      Setelah mengikuti siraman, kedua mempelai akan menjalani acara Panggih.

      Panggih: Pertemuan Pertama Pengantin

      Panggih adalah tahapan dalam Perkawinan Adat Jawa yang menggambarkan pertemuan pertama antara kedua mempelai. Panggih dilakukan di tempat yang disiapkan oleh keluarga pengantin perempuan, biasanya berupa pendopo desa atau rumah gadang yang dihiasi dengan berbagai hiasan tradisional.

      Pada saat Panggih, kedua mempelai akan duduk berhadapan di atas alas tikar yang sudah disiapkan. Acara ini dipenuhi dengan prosesi adat, seperti saling berjabat tangan, memberikan seserahan, dan bertukar cincin. Panggih juga menjadi momen bagi pengantin untuk saling memperkenalkan diri dan membangun rasa percaya dan cinta.

      Also read:
      Pelatihan Praktis Pengelolaan Sistem Irigasi dan Drainase Pertanian
      Membangun Mental Tangguh: Edukasi Kesehatan Mental di Masyarakat Desa Sidasari

      Setelah Panggih selesai, acara selanjutnya adalah Ijab Qabul.

      Ijab Qabul: Akad Nikah dalam Perkawinan Adat Jawa

      Ijab Qabul menjadi tahapan yang paling penting dalam Perkawinan Adat Jawa, karena saat ini lah pernikahan secara sah diucapkan oleh kedua mempelai. Ijab Qabul dilakukan di hadapan saksi dan dipimpin oleh penghulu adat atau tokoh agama. Dalam acara ini, kedua mempelai mengucapkan ijab kabul dengan menggunakan bahasa Jawa.

      Setelah ijab kabul diucapkan, pernikahan dianggap sah dan kedua mempelai resmi menjadi suami istri. Acara ini ditandai dengan pemberian mas kawin dari pihak pengantin pria kepada pengantin perempuan. Mas kawin merupakan simbol dari tanggung jawab dan komitmen untuk memberikan nafkah lahir dan batin kepada istri.

      Setelah ijab qabul, acara dilanjutkan dengan upacara adat lainnya, seperti prosesi kirab menjelang akad, bersanding, dan acara resepsi pernikahan.

      Persiapan Pernikahan Adat Jawa

      Sebelum melangsungkan upacara perkawinan adat Jawa, terdapat beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Pertama, keluarga pengantin pria dan pengantin perempuan harus mempersiapkan semua perlengkapan adat seperti baju pengantin, mahkota, kain batik, hiasan rumah, dan lain sebagainya.

      Merangkai Bunga

      Dalam persiapan pernikahan adat Jawa, merangkai bunga juga menjadi hal yang penting. Pada umumnya, bunga yang sering digunakan adalah bunga melati, kembang sepatu, dan bunga kenanga. Bunga-bunga ini memiliki makna yang dalam dalam budaya Jawa, seperti melambangkan kesucian, keanggunan, keberuntungan, serta harapan akan kehidupan yang bahagia dalam pernikahan.

      Mahkota Pengantin

      Selanjutnya, persiapan pernikahan adat Jawa juga meliputi pembuatan mahkota pengantin. Mahkota ini biasanya terbuat dari bahan perak atau emas, dan dihiasi dengan berbagai hiasan seperti bunga, daun, dan manik-manik. Mahkota pengantin memiliki makna sebagai simbol kebesaran dan keanggunan, serta sebagai tanda bahwa kedua mempelai adalah raja dan ratu dalam hidup masing-masing.

      Gelaran Resepsi

      Selain upacara adat, perkawinan adat Jawa juga diikuti dengan acara resepsi. Acara resepsi ini diadakan sebagai tanda syukur dan untuk mengundang keluarga, sahabat, dan tetangga agar bergabung dalam kegembiraan pernikahan pengantin. Makanan khas Jawa seperti nasi kuning, gudeg, dan ayam goreng sering disajikan dalam acara ini.

      Resepsi pernikahan adat Jawa biasanya diadakan di rumah pengantin perempuan atau di gedung serbaguna. Gelaran resepsi juga dihiasi dengan berbagai dekorasi tradisional seperti bunga segar, kain batik, dan payung warna-warni. Musik tradisional seperti gamelan juga biasanya menghiasi acara resepsi pernikahan adat Jawa, menambah keasrian dan kebersamaan dalam acara tersebut.

      Pertanyaan yang Sering Diajukan

      1. Apa saja perlengkapan adat yang digunakan dalam perkawinan adat Jawa?
      2. Perlengkapan adat yang digunakan dalam perkawinan adat Jawa antara lain baju pengantin, mahkota pengantin, kain batik, dan hiasan rumah.

      3. Apa makna dari siraman dalam perkawinan adat Jawa?
      4. Siraman dalam perkawinan adat Jawa memiliki makna sebagai proses pembersihan spiritual dan simbol kesucian dalam pernikahan.

      5. Bagaimana proses panggih dalam perkawinan adat Jawa?
      6. Panggih adalah tahapan dalam perkawinan adat Jawa yang menggambarkan pertemuan pertama antara kedua mempelai. Panggih dilakukan di tempat yang disiapkan oleh keluarga pengantin perempuan.

      7. Apa yang harus disiapkan dalam persiapan pernikahan adat Jawa?
      8. Dalam persiapan pernikahan adat Jawa, harus disiapkan perlengkapan adat, seperti baju pengantin, mahkota pengantin, kain batik, hiasan rumah, dan lain sebagainya.

      9. Apa makna dari mahkota pengantin?
      10. Mahkota pengantin dalam perkawinan adat Jawa memiliki makna sebagai simbol kebesaran dan keanggunan, serta sebagai tanda bahwa kedua mempelai adalah raja dan ratu dalam hidup masing-masing.

      11. Apa yang dilakukan dalam acara resepsi pernikahan adat Jawa?
      12. Acara resepsi pernikahan adat Jawa diadakan sebagai tanda syukur dan mengundang keluarga, sahabat, dan

      Perkawinan Adat Jawa: Upacara Sakral Yang Penuh Makna

      Bagikan Berita